DJABARPOS.COM, Bandung – Upaya pemberdayaan wilayah pertahanan untuk menciptakan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh dan mampu memperkuat sistem pertahanan semesta (Sishanta) demi kepentingan Pembangunan Nasional, Kodam III/Siliwangi tandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT. Perkebunan Nusantara VIII, di ruang Silihwangi Makodam III/Siliwangi Jl. Aceh No. 69 Kota Bandung Jabar, Kamis (30/6/2022).
Lingkup Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan meliputi empat aspek, yaitu pendayagunaan aset tanah yang ada di wilayah kerja PTPN VIII untuk penguatan pembinaan teritorial terbatas, program pelatihan, bina lingkungan di wilayah kerja PTPN VIII serta penelitian dan pengembangan lahan untuk pertanian dengan penggunaan BIOS 44 DC (Decomposer).
Pangdam III/Siliwangi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direktur PT. Perkebunan Nusantara VIII yang telah berkenan untuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Kodam III/ Siliwangi.
Perjanjian tentang Penguatan Pembinaan Teritorial dalam Pendayagunaan Aset di wilayah kerja PTPN VIII ini, merupakan bentuk kerja sama kemitraan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Kodam III/Slw tetap berkomitmen terhadap pemeliharaan lingkungan hidup, utamanya dalam hal penataan tata kelola ruang hutan, pemeliharaan lahan perkebunan sebagai komoditi Jawa Barat, serta tata kelola yang bersifat nilai ekonomis dan cepat, yaitu pariwisata.
Kodam III/Slw pun akan melakukan kegiatan penataan lahan kritis bekas galian tambang pasir, karena bencana alam dan rusaknya unsur hara tanah.
“Kami juga terus menyelenggarakan penelitian-penelitian pengembangan terhadap metodologi mikroba dan biologi yaitu Bios 44 DC, hal ini merupakan sumbangsih Kodam III/Slw dalam perannya meningkatkan nilai komoditi yang menjadi suatu keharusan,” katanya.
Direktur Utama PTPN VIII Didik Prasetyo mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan Kodam III/Slw menurutnya sangat bermanfaat sekali terutama dalam pengamanan areal sekaligus pemberdayaan dan optimalisasi pemanfaatan lahan di areal PTPN VIII yang kurang produktif, dimana selama ini karena keterbatasan, menyebabkan beberapa areal tidak dikelola dan tidak produktif.
Kapendam menambahkan, PTPN memberikan lahan kritis yang dapat dijadikan demplot Kodam III/Slw dengan menggunakan teknologi Bios 44DC, sehingga lahan tersebut siap untuk ditanam. Hal tersebut disambut baik oleh Pangdam III/Slw dan akan segera direalisasikan dalam waktu dekat ini. (Arsy)

