DJABAROS.COM, Bandung – Sebanyak sepuluh orang calon murid baru di SMAN 3 Bandung didiskualifikasi atau dianulir dalam Sistem Penerimaan Calon Murid Baru (SPMB) tahap I tahun 2025. Para calon siswa ini terkonfirmasi berbuat curang dalam jalur domisili.
Diketahui, dalam SPMB tahap I ini ada tiga jalur yang disediakan untuk calon siswa yaitu jalur domisili, afirmasi, dan mutasi. Ketua SPMB SMAN 3 Bandung, Zaenal Asikin mengatakan, para calon siswa yang dianulir ini masuk dalam 126 orang yang dinyatakan lolos SPMB tahap I dari jalur domisili.
Hanya saja, sekolah mendapatkan aduan dalam masa sanggah SPMB tahap satu yang dibuka pada 10-17 Juni 2025. Akhirnya sekolah langsung mendiskualifikasinya.
“Kami menindaklanjuti aduan tersebut melalui verifikasi ulang data maupun dokumen persyaratannya, dan menemukan anomali, sehingga memutuskan untuk mendiskualifikasi sepuluh orang tersebut,” kata Zaenal, Selasa (24/6/2025).
- Diperbolehkan mendaftar gelombang kedua
Meski begitu, Zaenal tidak merinci anomali yang ditemukan dalam proses verifikasi data dari sepuluh calon murid baru yang didiskualifikasi itu, dan hanya menyebut temuannya tidak sesuai persyaratan SPMB jalur domisili.
Meski sudah dianulir, sepuluh calon murid baru yang didiskualifikasi itu pun diperkenankan untuk mendaftar kembali ke SMAN 3 Bandung pada SPMB tahap dua yang membuka jalur prestasi akademik maupun non-akademik. Dampak dari siswa yang dianulir ini kuota jalur domisili berkurang dari 126 orang menjadi 116 orang.
“Mereka diperbolehkan mendaftar kembali di SPMB tahap dua ini meski telah didiskualifikasi dari tahap satu, karena yang terpenting mengikuti aturan mainnya,” ujar Zaenal.
- Disdik Jabar benarkan ada siswa dianulir dalam SPMB tahap kedua
Sementara Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat mengklaim telah menganulir beberapa siswa dari sekolah tujuan, karena berbuat curang dalam SPMB tahap satu yang digelar dari 10-16 Juni 2025.
“Mayoritas itu domisili. Itu di Bandung ada (pelanggaran), kemudian di Garut juga ada. Tapi ini beberapa sudah kami anulir sebelum pengumuman kemarin,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Purwanto di Gedung DPRD Jabar, Senin (23/6/2025).
Meski begitu, Purwanto belum bisa membeberkan data lebih rinci berapa total yang dianulir dan mereka berasal dari wilayah mana saja. Dia hanya memastikan, para calon siswa-siswi baru yang berbuat curang ini telah dianulir dari pendaftaran.
“Dianulir. Sebelum pengumuman itu sudah dianulir. Yang ditemukan itu biasa itu ada titik koordinat yang tidak tepat. Kami sedang kaji hitungannya berapa ya, lagi meminta informasi dari help base yang yang men-tracking itu,” katanya.
- Siswa yang diterima tahap I mencapai 210.912 siswa. Dalam SPMB tahap I, Disdik Provinsi Jawa Barat telah mengumumkan bahwa dari 373.311 orang pendaftar hanya 210.912 siswa yang diterima untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB. Para pendaftar mayoritas memilih sekolah negeri sebanyak 370.115 orang.
Sementara ke sekolah swasta tercatat hanya 3.196 pendaftar, dan yang diterima 210.912 siswa. Rinciannya; 204.676 di sekolah negeri, 6.236 di sekolah swasta. Kemudian, untuk SPMB tahap II akan digelar pada 24 Juni hingga 1 Juli 2025.(Ade Suhendi/ErHas)