DJABARPOS.COM, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melontarkan pernyataan bernada sindiran melalui akun media sosialnya, @dedimulyadi71, usai insiden walkout Fraksi PDI Perjuangan dalam rapat paripurna DPRD Jawa Barat pada Jumat, 16 Mei 2025.
Dalam unggahan tersebut, Dedi menyayangkan sikap inkonsisten sejumlah pihak yang, menurutnya, ingin dihargai namun enggan menghargai proses musyawarah pembangunan (Musrenbang).
“Musrenbang itu forum yang sakral. Diundang, tak mau datang. Ingin dihargai, tapi tak pernah menghargai. Ingin dilibatkan, tapi tidak pernah mau terlibat,” Ungkap Dedi, Sabtu (17/5).
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah bekerja demi kepentingan rakyat, bukan untuk kelompok atau partai tertentu. Dedi juga menyinggung pihak-pihak yang mengklaim membela rakyat, namun justru menolak ketika anggaran disusun untuk kepentingan publik.
“Ngaku berpihak pada rakyat, berjuang untuk rakyat. Giliran anggaran dibuat untuk rakyat, tak terima. Dianggap melanggar konstitusi,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut dinilai sebagai respons langsung terhadap aksi walkout PDIP yang menolak keputusan anggaran dalam rapat paripurna. Dedi pun mengajak semua pihak untuk kembali merenungkan tujuan utama dalam pemerintahan.
“Mari kita renungi. Kita ini bekerja buat siapa dan untuk siapa?” pungkasnya. (Arsy)