DJABARPOS.COM, Bandung – Sebanyak 25 halte baru dengan desain tematik akan dibangun di Kota Bandung pada tahun 2025 ini untuk mendukung pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya yang digagas Kementerian Perhubungan.
Nantinya, halte-halte tersebut akan berfungsi sebagai titik feeder atau pengumpan menuju rute utama BRT, dengan penampilan yang artistik dan khas Bandung.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi Dinas Perhubungan Kota Bandung, Panji Kharismadi, mengatakan, desain halte baru tersebut nantinya bukan seperti halte biasa seperti yang ada di sejumlah titik Kota Bandung.
“Konsepnya tematik seperti halte depan Santa Angela, Jalan Diponegoro, dan Museum Geologi. Lebih artistik, sesuai standar Kota Bandung,” ujar Panji, Jumat (25/7/2025).
Panji mengatakan, pembangunan 25 halte baru tersebut akan dimulai usai proses finalisasi perencanaan rampung dan ditargetkan seluruhnya selesai pada tahun 2025 karena proyek ini tidak menggunakan skema multi tahun.
“Saat ini masih proses finalisasi perencanaan, setelah itu langsung masuk tahap konstruksi. Kalau halte lama memiliki desain dan spesifikasi teknis yang tidak sesuai dengan kebutuhan sistem BRT saat ini,” katanya.
Sementara biaya pembangunan halte tersebut, kata Panji, sepenuhnya akan menggunakan pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung sebesar Rp 3,3 miliar untuk 25 halte.
Untuk saat ini, kata Panji, proyek ini masih berada dalam tahap perencanaan, namun pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan Wali Kota Bandung untuk menyesuaikan desain dan lokasi pembangunan sesuai arahan pimpinan.
“Masih tahap perencanaan. Semalam juga baru rapat dengan Pak Wali Kota, menunggu arahan lebih lanjut. Halte ini untuk mendukung transportasi umum, termasuk pelajar,” ujar Panji.
Atas hal tersebut, kata dia, halte-halte tematik ini akan dibangun di titik-titik strategis, termasuk di depan sekolah untuk menunjang mobilitas pelajar. Kemudian pihaknya akan membongkar halte lama yang sudah tak layak pakai.
“Salah satu yang akan diganti adalah halte di depan SMA Negeri 3 dan 5 Bandung. Itu haltenya model kaleng, kapasitas kecil dan sudah kurang layak. Akan dibongkar, diganti dengan desain baru yang lebih representatif,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiagakan tim pemeliharaan untuk menjaga kondisi halte yang sudah ada. Kemudian meminta masyarakat untuk melaporkan jika menemukan halte yang rusak atau menjadi sasaran vandalisme.
“Tim kami menyisir halte setiap hari. Kalau ada laporan halte rusak, kami akan segera tindaklanjuti,” pungkas Panji.(Ade Suhendi/ErHas)