DJABARPOS.COM, Bandung–Viral beredar di media sosial (medsos), sebuah jembatan kayu yang dibangun swadaya masyarakat untuk menghubungkan antara Cijeruk (Bojongsoang) dan Baleendah, Kabupaten Bandung, roboh. Terekam kengerian warga saat tiba-tiba jembatan tersebut ambruk.

Kejadian ini terjadi saat jembatan dalam kondisi ramai dilintasi pejalan kaki dan motor. Akibat dari robohnya Jembatan Cijeruk ini, beberapa warga tercebur ke sungai dan mengalami luka ringan serta merasa trauma.

Jembatan tersebut dibangun berdasar swadaya dan sukarela beberapa pihak, termasuk pihak swasta. Namun, konstruksinya tidak memadai untuk dilalui banyak kendaraan, sehingga jembatan tersebut roboh.

Masyarakat menggunakan jembatan tersebut sebagai alternatif dari jalan inspeksi karena jembatan lain dianggap terlalu jauh dan melingkar. Jembatan Cijeruk dianggap sebagai jalur yang paling mudah untuk menjangkau tujuan mereka.

Menurut Kapolsek Baleendah AKP Hendri Noki Rukmasnya robohnya jembatan ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB dan tidak ada korban jiwa. Untuk alasan keamanan, jembatan yang terbuat dari kayu dan bambu tersebut kini telah ditutup total. Demikian melansir Radar Bogor (Grup Jawa Pos).

Informasi jembatan Cijeruk roboh tersebut juga telah sampai ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Gubernur Dedi Mulyadi langsung memberikan atensi.

Melalui akun Instagram miliknya, @dedimulyadi71, Gubernur Jawa Barat tersebut menyatakan telah menghubungi Bupati Kabupaten Bandung dan akan segera membangun jembatan permanen.

“Saya sudah telepon Bupati Kabupaten Bandung. Yang harus dilakukan adalah membangun jembatan permanen,” ucap Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi juga menyampaikan bahwa pembangunan jembatan permanen ini akan dilakukan dalam waktu dekat bersama Pemerintah Kabupaten Bandung. Pembangunan jembatan permanen ini bertujuan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

“Upaya membangun jembatan permanen tersebut, dalam waktu dekat, akan kami tindak lanjuti. Kami akan menurunkan tim bersama Pemerintah Kabupaten Bandung untuk melihat kemungkinan dibangunnya jembatan permanen agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi,” tandas Dedi Mulyadi.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *