Nantinya, terdapat plaza utama, paviliun, menara pandang, pedestrian, splash, mushola, playground, parkiran, shelter UKM/PKL, pos jaga, hingga jogging track di Alun-alun Paamprokan.
Menurut Kang Emil, ruang terbuka publik pun bisa mendorong pariwisata sekaligus menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.
Adapun pelaksanaan pembangunan ruang terbuka publik merupakan salah satu wujud kolaborasi Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dengan dunia usaha, khususnya dalam penyediaan sarana prasarana permukiman.
Pembangunan seluruh kawasan direncanakan selesai pada Februari 2021. Sebelumnya, Kang Emil telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Alun-alun Paamprokan pada 23 Oktober 2020 lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jabar Boy Iman Nugraha mengatakan, Alun-alun Paamprokan dibangun di atas lahan seluas 1,8 hektare dari total lahan 3 hektare milik Pemda Provinsi Jabar.
Boy berujar, ruang terbuka publik dibutuhkan warga Jabar termasuk di Pangandaran. Saat ini, progres pembangunan mencapai 80-85 persen.
“Warga Jabar membutuhkan ruang publik untuk berinteraksi dan mengekspresikan kehidupan. Jadi ini sangat dinantikan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran Kusdiana, kegiatan pembangunan Alun-alun Paamprokan merupakan bukti sinergitas antara Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Kabupaten Pangandaran.
Ia mengatakan, pembangunan Alun-alun Paamprokan yang segera di-grand opening Februari mendatang akan menjadi kabar baik bagi masyarakat. Warga bahagia, imun meningkat. Imun pun dibutuhkan untuk melawan penyakit dari dalam tubuh. “Indeks kebahagiaan meningkat, imun bisa lebih baik lagi,” ucap Kusdiana.
Turut hadir dalam acara soft opening Alun-alun Paamprokan antara lain Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Dedi Taufik, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jabar Hermansyah, Direktur PT PMB Alif Joko Surajianto, dan Komisaris Utama PT PMB David Hermanjaya. (Dadan/Nino)

