DJABARPOS.COM, Bandung – Peristiwa naas yang terjadi di acara pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih menjadi pembicaraan.

Baru-baru ini, salah satu stasiun TV swasta nasional mengunggah potongan video dari kanal media sosial Dedi Mulyadi.

Bahkan, Gubernur Jawa Barat mengunggah video yang sama di akun media sosial pribadi miliknya mengenai tayangan tersebut.

Dedi Mulyadi pun memberikan pesan kepada pihak stasiun TV swasta nasional yang menyebarkan video terkait korban jiwa di pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina.

“Sebagai tv nasional yang memiliki integritas dan bonafid, mohon ke depan untuk diperbaiki tata kelola penyajian beritanya,” pungkasnya.

Gubernur Jawa Barat menyampaikan, tidak boleh mengambil video hak orang lain tanpa izin.

“Yang kedua, harus menyajikan video secara lengkap, tidak dipotong-potong, demi kepentingan pribadi yang bersifat tendensi,” tegasnya.

Dedi Mulyadi menjelaskan, dalam video di akun pribadi miliknya, informasi tentang peristiwa tersebut sudah dijelaskan dengan jelas.

“Jadi, sudah jelas di videonya, bahwa kegiatan dilaksanakan hari Jumat, jam 7 malam di alun-alun, halaman pendopo, pinggir jalan, depan Balai Niskala,” bebernya.

Gubernur Jawa Barat menyampaikan, tayangan yang diunggah stasiun tv swasta nasional tersebut.

“Jadi, tayangan yang Anda sampaikan itu disinformasi dan menyesatkan,” katanya.

Gubernur Jawa Barat mengungkapkan, supaya untuk selanjutnya bisa diperbaiki tata kelola pemberitaan.

“Agar terjaga kredibilitas sebagai media nasional,” tandasnya.

Dedi Mulyadi sempat memberikan keterangan terkini saat menghadiri acara di Bandung.

“Saya juga menyampaikan permohonan maaf atas nama Maula dan Putri, atas penyelenggaraan kegiatan tersebut,” sebutnya.

Gubernur Jawa Barat menuturkan, memberikan uang duka Rp150 juta kepada keluarga korban meninggal di pernikahaan Maula Akbar dan Putri Karlina.

“Ini adalah bagian dari empati kami dan kemudian ke depan pembelajaran penting bagi siapapun ya termasuk keluarga saya sendiri,” ucapnya.

Dedi Mulyadi menyampaikan, saat membuat acara segala sesuatu harus duperhitungkan.

“Termasuk juga penyiapan pengamanan yang cukup dan saya selalu menghimbau tidak boleh membuat kegiatan dalam ruang sempit kemudian orangnya terlalu banyak,” tutup Gubernur Jawa Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *