DJABARPOS.COM, Jakarta — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pemulihan infrastruktur jalan nasional di Provinsi Aceh pasca banjir bandang dan tanah longsor yang sempat memutus akses utama di jalur Lintas Timur, Lintas Barat, dan Lintas Tengah. Langkah ini dilakukan untuk memastikan distribusi logistik, mobilitas warga, serta pemulihan aktivitas sosial dan ekonomi dapat segera kembali normal.
Kementerian PU mengerahkan alat berat dari berbagai proyek infrastruktur untuk mempercepat pembukaan akses. Langkah cepat ini dinilai penting demi menjamin kelancaran logistik dan mencegah risiko sosial yang lebih besar.
“Pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pembukaan kembali jalur transportasi menjadi prioritas utama sebelum pemerintah berbicara lebih jauh mengenai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo.
Lintas Timur Aceh : Mayoritas Sudah Normal, Jembatan Ditarget Rampung 12 Desember
Penanganan pada Lintas Timur Aceh menunjukkan progres signifikan. Dua jembatan yang sempat putus kini dalam proses penyelesaian dengan target rampung pada 12 Desember 2025.
Sejumlah ruas utama juga telah kembali fungsional, di antaranya:
Lhokseumawe – Aceh Utara – Langsa
Langsa – Kuala Simpang
Kuala Simpang – Batas Sumatera Utara
Sejak 3 Desember 2025, seluruh segmen tersebut sudah dapat dilalui semua jenis kendaraan. Pembersihan sedimen dan material banjir terus dilakukan untuk memastikan keamanan pengguna jalan.
Lintas Barat Aceh : Pembersihan Material Diburu
Pada Lintas Barat Aceh, Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh terus melakukan pembersihan material banjir dan longsoran. Sejumlah ruas utama kini kembali fungsional dan dapat dilalui secara terbatas oleh masyarakat.
Lintas Tengah Aceh : Tantangan Terberat, 13 Jembatan Putus
Penanganan di Lintas Tengah Aceh menjadi tantangan paling kompleks. Banyak jembatan yang terputus dan badan jalan tergerus sungai, termasuk 13 jembatan pada jalur menuju wilayah Takengon dan sekitarnya.
Saat ini, fokus utama pemerintah adalah :
Pemasangan jembatan bailey secara bertahap
Penanganan badan jalan yang amblas dan tergerus
Beberapa ruas sudah mulai dapat dilalui, meski masih terbatas, di antaranya:
Simpang Uning – Blangkejeren (baru untuk roda dua)
Genting Gerbang – Celala – Batas Aceh Tengah/Nagan Raya (menunggu pembukaan akses menuju Jembatan Kr. Beutong, target 17 Desember 2025)
(Arsy)

