Seiring Penutupan Terminal Cicaheum, Angkot di Kota Bandung Akan Dikonversi Jadi BRT

DJABARPOS.COM, Kota Bandung – Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jawa Barat (Jabar) Muhammad Fahmi mengatakan Terminal Cicaheum akan ditutup dan berhenti beroperasi melayani bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) mulai tahun 2026 atau 2027.

Penutupan operasional Terminal Cicaheum, kata Fahmi, seiring rencana pengubahan fungsi salah satu terminal penumpang tipe A di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) tersebut menjadi Depo Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya yang akan beroperasi menggunakan kendaraan jenis bus listrik.

Iklan Djabar Pos

Terkait nasib angkutan kota (angkot) yang selama ini melayani rute pemberhentian di Terminal Cicaheum, ujar Fahmi, ke depannya juga akan dikonversi menjadi BRT dengan armada bus listrik.

Sehingga ditargetkan setelah Terminal Cicaheum resmi berubah sebagai Depo BRT Bandung Raya, maka angkot-angkot yang selama ini berhenti naik turun penumpang di terminal yang menjadi salah satu ikon sinetron Preman Pensiun itu mulai dikonversi secara bertahap menjadi layanan BRT.

“Angkot itu nanti akan tergantikan dengan layanan BRT, karena ini kan konsepnya angkutan perkotaan ya. Jadi kurang lebih kalau di Jakarta itu kita lihat ada TransJakarta,” kata Fahmi di Bandung, Rabu 24 Juli 2024.

Sementara terkait nasib aktivitas bus AKAP dan AKDP, lanjut dia, seluruh pelayanannya akan dipindahkan ke Terminal Bus Tipe A Leuwipanjang, Kota Bandung. Setelah dialihfungsikan menjadi Depo BRT, tambah Fahmi, Terminal Cicaheum juga akan dilengkapi fasilitas seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan fasilitas publik lain dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dalam program angkutan massal perkotaan berbasis jalan ini, Jawa Barat dan Sumatera Utara menjadi percontohan. Menurutnya, proyek BRT ini akan dilengkapi sebanyak 27 koridor yang khusus melayani lajur BRT di wilayah Cekungan Bandung yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan sebagian Kabupaten Sumedang. “Jadi program ini adalah program dari World Bank sebetulnya untuk menyiapkan layanan angkutan-angkutan BRT di Bandung Raya atau di Cekungan Bandung,” paparnya.(Ade Suhendi/Nino)

Iklan Djabar Pos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *