Dubes Harus Tancap Gas Wujudkan Misi Presiden di Luar Negeri

DJABARPOS.COM, Jakarta – Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) diminta untuk tidak hanya mewakili negara, tetapi juga menjadi ujung tombak pencapaian visi besar Presiden di panggung internasional.

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenko Polkam) Letjen TNI (Purn.) Lodewijk F. Paulus menegaskan bahwa seluruh calon Dubes harus memahami dan menjalankan visi Asta Cita dan 17 program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam setiap tugasnya di negara penempatan.

“Para Dubes harus aktif melakukan diplomasi ekonomi untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen,” kata Wamenko saat memberikan pembekalan kepada 22 calon Dubes LBBP RI di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (29/7).

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kontribusi diplomatik untuk mewujudkan target Indonesia naik ke peringkat ke-29 Global Power Index pada tahun 2029. Menurutnya, penguatan pengaruh Indonesia di dunia tak lepas dari kualitas perwakilan diplomatik yang mampu mengedepankan strategi dan kepemimpinan global.

“Dubes yang ditempatkan di negara-negara adidaya teknologi kesehatan perlu memiliki keterampilan diplomasi global-health,” ujarnya.

Tantangan Global Butuh Diplomasi Cerdas

Mengutip Presiden Prabowo, Wamenko menegaskan bahwa kunci menuju negara maju dan sejahtera adalah kemampuan bangsa menghadapi tantangan strategis global dan nasional. Dalam konteks ini, peran duta besar sangat vital sebagai jembatan kepentingan luar negeri yang sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif.

“Kami harapkan Dubes mampu tampil sebagai representasi terbaik bangsa, menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan jati diri Indonesia,” tegas Wamenko.

Ia juga mengingatkan pentingnya sinkronisasi kebijakan strategis lintas kementerian dan lembaga, agar Indonesia memiliki satu suara dalam diplomasi luar negeri yang adaptif dan visioner.

Acara orientasi ini diikuti oleh 22 calon Dubes LBBP RI serta para pejabat Kemenko Polhukam sebagai bagian dari persiapan menuju penempatan resmi. (Arsy)