DJABARPOS.COM – Banyak organisasi profesi atau kelompok masyarkat bukan saja berspekulasi atas kondisi yang sdang terjadi, utamanya menyikapi peluang para kandidat (calon kepala daerah).

Tak terkecuali di Cimahi, sebagaimana diketahui, kontestan pilkada di Cimahi akan diikuti tiga pasang calon .

Dan ketiganya memiliki peluang dan kans yang sama.

Lalu, dimana peran media? Insan pers dalam hal ini menjadi bagian penting dan tak terpisahkan.

Insan pers atau lebih tepatnya wartawan akan mewarnai konstelasi pilkada yang sedang berlangsung .

Menurut kode etik jurnalistik, peran dan posisi media dituntut untuk independen dalam menurunkan artikel terhadap para kontestan.

Mengapa demikian? Banyak contoh sudah tersaji pada penyelenggaraan pilkada-pilkada sebelumnya.

Terhadap kondisi tersebut, tak sepenuhnya real.

Bahwa keberpihakan akan ada dan akan terjadi.

Bagaimana sebaiknya organisasi profesi wartawan berposisi?

Secara kelembagaan, fase tersebut memang seharusnya demikian.

Namun bagi personal jurnalisnya (wartawan) punya hak secara individu.

Kemana arah yang akan digiring. Karenanya tak kan heran jika ada beberapa atau kelompok yang memposisikan diri pada salah satu kelompok atau calon.

Kondisi tercipta dari waktu kewaktu. Tinggal bagaimana mengambil posisi.

Selamat bersikap. (Nino)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *