DJABARPOS.COM, Jakarta — Ribuan warga dari berbagai penjuru Tanah Air memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dalam Aksi Akbar “Selamatkan Gaza”. Di tengah panas terik pagi, suara lantang solidaritas menggema: menolak penjajahan, mengecam genosida, dan menyerukan kemerdekaan penuh untuk Palestina.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh pemerintahan, ulama, aktivis kemanusiaan, dan masyarakat umum yang datang dengan satu suara—menyuarakan nurani kemanusiaan. Pemerintah Indonesia, melalui pidato resminya, menyampaikan sikap tegas terhadap tragedi yang menimpa rakyat Gaza.
“Sejak awal, Presiden Prabowo telah menempatkan Palestina sebagai agenda perjuangan. Ini bukan semata pidato, tapi amanah konstitusi: bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” tegas perwakilan pemerintah dari atas panggung utama.
Dalam orasinya, ditegaskan bahwa Indonesia menolak keras genosida, penindasan, kelaparan yang dijadikan senjata, serta pengusiran rakyat Palestina dari tanah airnya. Pemerintah memastikan bahwa dukungan bukan hanya lewat kata-kata, tetapi aksi nyata.
Sejak eskalasi kekerasan di Gaza, Indonesia telah menyalurkan lebih dari 4.400 ton bantuan logistik dan bantuan senilai ratusan miliar rupiah. Dalam waktu dekat, 10.000 ton beras tambahan akan dikirim langsung untuk rakyat Palestina. Presiden Prabowo juga aktif menyuarakan isu Palestina di berbagai forum dunia—dari ASEAN, OKI, hingga pertemuan multilateral.
Menteri Luar Negeri yang juga hadir menambahkan, “Perjuangan belum selesai. Kita akan terus menyuarakan dan mendorong diplomasi internasional hingga Palestina merdeka sepenuhnya.”
Aksi berlangsung tertib dan damai. Bendera Indonesia dan Palestina berkibar berdampingan. Poster, spanduk, dan nyanyian perjuangan mewarnai suasana, menciptakan gelombang solidaritas yang tak terbendung.
Di bulan kemerdekaan ini, pesan kuat disampaikan langsung kepada rakyat Palestina:
“Saudara-saudaraku di Gaza dan Palestina, kalian tidak sendiri. Rakyat Indonesia bersama kalian, memperjuangkan hak kalian untuk hidup merdeka dan bermartabat di tanah kalian sendiri.”
Aksi ini tak hanya menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan, tetapi juga pernyataan keras bahwa Indonesia akan selalu berdiri di sisi keadilan dan kemanusiaan.
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
(Arsy)