Djabarpos.com, Jakarta – Bupati Indramayu Nina Agustina siap tampil menari topeng “Kelana Gandrung” di Hari Pers Nasional (HPN) di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ketua AK-PWI Yusuf Susilo Hartono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan setelah main film “Ngarot” tahun lalu, kini Bupati Indramayu Nina Agustina bersiap tampil menari topeng “Kelana Gandrung” di Hari Pers Nasional (HPN).
Putri mantan Kapolri Da’i Bachtiar itu, kata dia, merupakan satu dari sembilan bupati/ wali kota yang telah ditetapkan sebagai penerima Anugerah Kebudayaan-Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) Pusat 2022.
Yusuf Susilo Hartono mengatakan ada empat bupati/wali kota yang membawa tim keseniannya ke Kendari, masing-masing Bupati Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, Bupati Magetan, Provinsi Jawa Timur, dan Bupati Sumbawa Barat, Pronsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Namun dari keempat kepala daerah itu, hanya Nina yang ikut terjun langsung menari bersama tim kesenian dari Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah,” kata Yusuf.
Nina bakal menari dengan Aerli (cucu penari topeng legendaris almarhumah Mimi Rasinah) dan diiringi nayaga dan gamelan hidup yang dibawa langsung dari Indramayu. Reputasi Aerli sendiri, sebagai penari topeng sudah melanglang buana mengikuti berbagai festival internasional di Jepang, Belanda, Australia, dan lainnya.
Tarian itu biasanya untuk meruat atau (mengobati) daerah yang sedang terkena wabah penyakit, karena di setiap gerakan tarian ini bermakna keberkahan untuk semua. Tarian tersebut juga melambangkan kecintaan rakyat kepada pemimpinnya akan memberikan energi positif terhadap pemimpin dalam menjalankan setiap roda pemerintahan.
Sedangkan Bupati Magetan Suprawoto membawa tim penari yang akan mempersembahkan tarian “Jalak lawu” karya koreografer Siska Hariyati, dimainkan oleh Sanggar Mahalawu Dance Performace. Siska pernah tampil di Amerika Serikat, Bangkok, beberapa kota di tanah air, serta menari dalam film “Cokro” garapan Garin Nugroho.
Sebagai “bupati penulis”, Suprawoto bakal melaporkannya di media massa setempat. Suprawoto menekuni dunia tulis-menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa sudah belasan tahun. Setiap minggu, tulisannya muncul di koran/majalah.
Bupati Sumbawa Barat Musyafirin membawa rombongan Seni Tradisi Ratib Sakeco. Di Sumbawa, seni yang satu ini biasanya tampil saat acara adat dan perayaan kegembiraan saat tibanya musim panen, maupun perkawinan, penampilan sebagai ungkapan syukur pada manusia dan lingkungan alam.
Bupati Buton Sumbawa Barat La Bakry membawa rombongan Tari “Kambero.” Tarian itu di Buton biasa untuk menyambut tamu, yang dimainkan 10 penari muda, lelaki dan perempuan. Ada beberapa jenis tarian untuk menyambut tamu, yang dimainkan oleh penari tua, hingga penari remaja (perempuan). Namun, Tarian Kambero dengan andalan gerak dinamis dan permainan kipas yang dipilih untuk sajikan di Kendari. (Nino)