Meski tampil dengan kekuatan terbaik yang dimiliki dan didukung ribuan suporter, penampilan Indonesia mengecewakan. Serangan-serangan yang dibangun banyak yang tidak mencapai sasaran. Koordinasi di sektor pertahanan juga lemah. Begitu pula para gelandang.

Masuknya Muhamad Roby, Talaohu Abdul Musafry, hingga Hariono pada pertengahan babak kedua tidak banyak membantu. Jala Markus dibobol dua kali oleh Fawzi Bashir Rajab Bait Doorbeen pada menit 32 dan Ismail Sulaiman Ashoor Al-Ajmi (52). Boaz sempat mencetak gol jelang berakhirnya babak pertama. Tapi, itu sia-sia karena rekan-rekannya yang lain tampil buruk.

Kekalahan dari Oman akan menutup peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Asia untuk kali pertama sejak melakoni debut pada 1996. Hasil minor juga menambah panjang daftar kekalahan Indonesia sepanjang 2009 dan awal 2010.

Lalu, tiba-tiba sebuah momen yang akan dikenang publik Indonesia tercipta pada injury time. Bukan karena aksi memikat pemain-pemain Garuda. Bukan pula blunder fatal pemain Oman. Itu adalah aksi Hendri yang melompat pakar, terjun ke lapangan, mengambil bola, dan mencoba memasukkannya ke jala Oman yang dikawal Kiper Wigan Athletic, Ali Al-Habsi.

Saat memasuki lapangan, suporter mengecam ulah Hendri. Para pemain juga mencoba menghentikan langkah pria yang berasal dari Cikarang, Kabupaten Bekasi, tersebut. Begitu pula aparat keamanan yang berusaha sekuat tenaga mencegah sang penyusup mengacau lebih hebat.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *