DJABARPOS.COM – Masyarakat Indonesia banyak mengenang bencana-bencana alam yang kemudian diperingati setiap tahunnya. Namun, tak banyak yang mengetahui bencana yang disebabkan oleh manusia sendiri.
Malam itu 21 Februari 2005, curah hujan sedang tinggi di Leuwigajah, Cimahi, warga sekitar tengah tertidur pulas saat itu sampai akhimya terbangun karena mendengar sebuah ledakan. Ledakan tersebut bukanlah disebabkan oleh faktor alam melainkan berasal dari tumpukan sampah se-Bandung Raya di TPA Leuwigajah yang menimbulkan adanya dorongan gas metana dan menyebabkan longsor besar.
Warga pun terbangun dan melihat pemandangan yang berbeda dimana dua kampung sekitar sudah tak terbentuk lagi karena tertimbun oleh longsoran sampah. Dua kampung tersebut adalah Kampung Cilimus dan Kampung Pojok.
Menjelang terbitnya matahari, petugas penanggulangan bencanapun berdatangan dan mengevakuasi daerah tersebut. Satu persatu mayat warga yang tertimbun sampah karena tak sempat melarikan diri diangkut, dan terhitung 157 jiwa meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Tragedi tersebut pun diperingati sebagai
Hari Peduli Sampah Nasional oleh
Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang diperingati setiap tanggal 21 Februari.
Kita pastinya tidak mau kampung-kampung Iain disekitar Tempat Pembuangan Akhir merasakan hal yang sama. MP Arif Toke (Agus Ridwan)