DJABARPOS.COM, Cimahi – Insiden pembacokan dan penganiayaan yang mengguncang Jalan Ibu Ganirah, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, berhasil diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan dan hukum. Peristiwa bermula ketika tiga orang pelaku menyerang seorang pedagang bakso ikan hingga mengalami luka tusuk di lima titik tubuhnya, termasuk kepala, pelipis, iga, paha, dan betis. Korban harus menjalani perawatan intensif di RS Cibabat selama satu minggu dengan total 39 jahitan.
Setelah menyerang korban, para pelaku melanjutkan aksinya ke Toko PS Play Station dan memukul dua orang yang tidak dikenal, kemudian menuju area belakang Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) untuk menyerang adik korban yang juga berjualan bakso. Kericuhan yang terjadi akhirnya dilerai oleh warga setempat bersama aparat Binmas dan Babinsa.
Polisi dari Polsek Parmindo berhasil menahan dua pelaku, sementara satu pelaku lain sempat menjalani perawatan akibat luka tusuk yang didapat saat menahan rekannya. Motif kejadian ini berakar dari cekcok satu bulan sebelumnya yang terkait dengan arisan pedagang, menimbulkan sakit hati kedua belah pihak.
Pada 9 November, kedua belah pihak sepakat berdamai melalui Restorative Justice. Mediasi dilakukan oleh Kantor Hukum Tomu Hutasoit, S.H dan partner, Adv. Asep Muhtar Jsa, S.H serta Gilang Kardian S.H. Peran pengacara ini menjadi kunci dalam menyelesaikan konflik secara kekeluargaan, memastikan penyelesaian aman dan adil bagi kedua belah pihak.
Kapolsek Parmindo beserta jajaran penyidik dan Kanit memberikan dukungan penuh sehingga musyawarah dapat berjalan lancar. “Perkara ini bisa diselesaikan secara damai, menekankan pentingnya musyawarah dan restorasi antara pihak yang bersengketa,” ujar pihak kepolisian.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa konflik, meski sempat berujung kekerasan, masih bisa diselesaikan secara damai dengan mediasi hukum dan semangat kekeluargaan, menjaga keamanan lingkungan dan hubungan sosial di masyarakat. (Hasan)