DJABARPOS.COM, Garut – Sebanyak 22 warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Garut, Jawa Barat, batal berangkat umrah karena ditipu agen travel.
Dalam video berdurasi 1 menit 52 detik yang tersebar di media sosial, terlihat puluhan orang tengah turun dari bus dengan narasi yang menjelaskan mereka baru saja menjadi korban penipuan travel umrah.
“Mung sawengi-wengina jalan-jalan ka daerah Jakarata (cuma satu malam saja jalan-jalan ke daerah Jakarta) ya Allah ya Rabbi,” ucap perekam.
“Kade palawargi sadayana bilih aya nu nyondongkeun umroh, ieu sa-Kecamatan Pamulihan yeuh kena tipu (awas hati-hati ke semua warga saudara kalau ada yang menawarkan umrah, ini satu Kecamatan Pamulihan kena tipu),” lanjutnya.
Dari informasi yang dihimpun, video dalam peristiwa itu direkam pada 23 November 2023.
Camat Pamulihan, Robiul Awaludin, membenarkan puluhan warganya tertipu travel umrah. Kejadian itu sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Ya, itu benar (ada) kejadiannya. Kasusnya sedang ditangani Polres Garut,” ujar Robiul saat dihubungi, dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (5/12/2023).
Dikutip dari Antara, Kepolisian Resor Garut telah mendapat laporan resmi dan tengah menyelidki kasus tersebut.
“Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan kepada para saksi,” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo.
Polisi juga tengah memburu terduga penipu yang sudah diketahui identitasnya Ia mengatakan, 22 warga Garut yang menjadi korban penipuan perjalanan umrah, telah mengeluarkan uang sebesar Rp 30 juta per orang.
Sedangkan bagi warga yang statusnya ustaz atau guru ngaji, diberikan keringanan biaya dengan membayar Rp 20 juta per orang.
“Pelaku juga memberikan keringanan kepada para korban dengan mencicil biaya umrah. Para korban ada yang sudah membayar Rp 6 juta sampai dengan Rp 30 juta,” kata Ari.
Kronologi
Para calon jemaah dari Garut itu dijadwalkan berangkat Oktober 2023. Namun, diundur oleh penyelenggara pada 22 November 2023, Di tanggal tersebut, mereka berangkat menggunakan bus.
Rombongan selanjutnya menginap di salah satu hotel di daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Kemudian, calon jemaah menanyakan waktu pemberangkatan kepada pelaku. Adapun pelaku menyampaikan pemberangkatan kembali diundur.
Korban menilai ada yang salah dalam kegiatan perjalanan umrah itu. Mereka kemudian memutuskan untuk pulang ke Garut, lalu melaporkan kejadian itu ke Polres Garut.(Nino/Doni)