DJABARPOS.COM, Subang – Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita BR didampingi Wakil Bupati Subang, meluncurkan Gerakan Ngabret Nyaah Ka Indung tingkat Kabupaten Subang. Acara ini digelar di Kantor Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Jumat (11/4), dan disaksikan langsung oleh jajaran pejabat daerah.
Peluncuran gerakan ini menjadi tindak lanjut atas inisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diluncurkan secara serentak oleh Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi di Kota Cianjur.
Gerakan ini mewajibkan setiap ASN dan pegawai BUMD di Kabupaten Subang untuk membina minimal satu orang lansia. Sasaran utamanya adalah lansia perempuan berusia 60 tahun ke atas yang hidup dalam kondisi terbatas dan memerlukan perhatian khusus.
“Ini bentuk kasih sayang kepada orang tua dan wujud nyata tanggung jawab sosial. Saya yakin, berbagi tidak akan membuat siapa pun jatuh miskin,” ujar Kang Rey.
Menurutnya, ASN yang telah mengabdi kepada negara juga harus memiliki kepekaan sosial terhadap masyarakat, khususnya para lansia.
Tiga Tujuan Utama Gerakan
Kang Rey menegaskan bahwa Gerakan Ngabret Nyaah Ka Indung memiliki tiga tujuan utama:
- Memberikan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan kebutuhan dasar lansia.
- Menguatkan nilai budaya Sunda yang menjunjung tinggi kasih sayang kepada orang tua.
- Mendorong peran aktif ASN, masyarakat, dan lembaga sosial dalam pelayanan terhadap lansia.
Kang Rey menyatakan bahwa program ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian, tetapi juga menjadi indikator kinerja ASN dan pegawai BUMD.
“Untuk melakukan hal besar, kadang cukup dengan langkah kecil yang konsisten dan penuh empati,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya memastikan tidak ada lagi lansia di Subang yang hidup dalam kondisi memprihatinkan. “Saya tidak ingin mendengar ada lansia yang rumahnya rusak, kesulitan berobat, atau hidup sendirian tanpa perhatian,” tegasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, para asisten daerah, kepala dinas, camat, DPRD Subang, BUMD, serta perwakilan OPD lainnya. Para kepala desa dan camat se-Kabupaten Subang juga mengikuti kegiatan ini secara daring.
Dengan peluncuran gerakan ini, Pemerintah Kabupaten Subang menegaskan komitmennya dalam membangun sistem sosial yang inklusif dan berbasis empati. Gerakan ini diharapkan menjadi contoh nyata bahwa perhatian kepada lansia bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat. (Arsy)