DJABARPOS.COM, Bandung – Kongres Pemuda Sunda 1956 digelar pada 4-7 November 1956 di Bandung, dihadiri sekitar 300 peserta, termasuk tokoh penting seperti mantan Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranatakusumah dan Kolonel Sukanda Bratamanggala. Acara pembukaannya berlangsung di Hotel Orient, sementara diskusi utama diadakan di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), Jalan Naripan.
Kongres ini diprakarsai oleh Badan Musyawarah Sunda (BMS) sebagai respons terhadap ketidakadilan dan tekanan yang dirasakan masyarakat Sunda setelah kemerdekaan Indonesia. Tujuan utamanya adalah memperkuat solidaritas pemuda Sunda, menyuarakan aspirasi budaya dalam konteks nasional, dan menyusun strategi menghadapi tantangan sosial serta politik yang dihadapi masyarakat Sunda.
Tujuan Kongres Pemuda Sunda 1956:
1. Menguatkan solidaritas antar pemuda Sunda.
2. Menegaskan peran budaya Sunda dalam dinamika nasionalisme.
3. Mencari solusi strategis untuk mengatasi tantangan regional.
Meskipun diawasi ketat oleh pemerintah, karena dikhawatirkan memuat potensi sentimen separatis, kongres ini berhasil memperkokoh kesadaran akan identitas dan solidaritas budaya Sunda. Dampak positifnya terasa dalam peningkatan diskusi mengenai pemerataan pembangunan dan pengakuan terhadap keberagaman budaya Indonesia.
Kongres Pemuda Sunda 1956 dikenang sebagai tonggak sejarah perjuangan masyarakat Sunda dalam menegaskan hak dan identitas budaya mereka, menjadikannya simbol penting dalam sejarah Jawa Barat dan perjuangan kedaerahan di Indonesia. (Arsy)