DJABARPOS.COM, Kota Cimahi – Selama terjadinya wabah covid 19 kondisi dunia pendidikan kita mengalami kemunduran, begitulah kekhawatiran para pemerhati pendidikan. Tak hanya pemerhati tetapi para orang tua murid juga prihatin dengan kondisi tersebut. Karena selama dua tahun anak mereka harus belajar dari rumah yang tidak dilengkapi sarana dan prasarana.

Hal ini tidak berlaku bagi siswa SMAN 2 Kota Cimahi. Pasalnya, sekolah yang selama ini dianggap menjadi favorit bahkan ranking ke-tiga (3) tingkat sekolah yang berada di wilayah KCD 7 Bandung dan Cimahi, tetap memberlakukan disiplin belajar daring bahkan tatap muka hingga menerapkan proses belajar berbasis project walaupun dengan pengawasan ketat protokol kesehatan covid 19.

Untuk meningkatkan kembali mutu pendidikan dan mendukung program pembangunan Jawa Barat disektor pendidikan atau disebut sebagai program MASAGI Keseimbangan Lahir dan Batin, SMAN 2 Kota Cimahi mendukung model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Proses pembelajaran seperti ini dirasakan lebih efektif dalam belajar mandiri mulai dari mengindentifikasi masalah sampai dengan pengembangan sehingga apa yang dikerjakan oleh siswa dapat menghasilkan sebuah product yang bermanfaat bagi masyarakat, ujar Kepala Sekolah Drs. Doddy Sularto MM, diruang kerjanya Rabu (19/1), di Komplek Sriwijaya Kota Cimahi.

Drs. Doddy Sularto MM

Pembelajaran berbasis project ini menurut Doddy sudah sangat tepat dengan kondisi sekarang ini dan bagi SMAN 2, dan sudah kami persiapkan sebelum covid 19. Walaupun dengan kondisi lockdown tidak mengurangi niat kami untuk mempersiapkan proses belajar dengan daring dan sekali kali tatap muka dan membuat diskusi kelompok kerja siswa hingga mendatangkan narasumber dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan mantan alumni SMAN 2 yang sekarang menjadi guru pengawas pendidikan. Mereka memberikan materi dengan mengkolaborasikan pendidikan anak sesuai jurusan baik IPA ataupun IPS, sampai dengan menghasilkan sebuah product belajar yang dapat kita pamerkan besok Kamis (20/1) hingga Sabtu (22/1), bertempat di kampus SMAN 2 Kota Cimahi

Kami berharap dukungan dari aparatur pemerintah daerah termasuk Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota Cimahi, khususnya dari orangtua murid serta masyarakat agar program pembelajaran berbasis product ini lebih ditingkatkan dan SMAN 2 Kota Cimahi bisa menjadi sebagai model pembelajaran ini, kata Doddy.

Program ini, lanjut Doddy, bisa berjalan karena kesadaran dari orangtua siswa yang memberikan ijin dan bantuan iuran kepada anak mereka mulai dari persiapan dan pembentukan panitia OSIS hingga pelaksanaan walaupun cukup makan waktu dalam proses perizinan pelaksanaan ini.

“Diharapkan semuanya dapat berjalan dengan baik,” harap Doddy sosok Kepala Sekolah yang mempunyai jiwa seniman. (Nino)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *