DJABARPOS.COM, Kab Indramayu – Baru-baru ini, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Indramayu membuat karya animasi berjudul “Cucu Juju” yang mengangkat budaya lokal. Ini menjadi karya pertama yang mengangkat budaya Indramayu dalam bentuk animasi.
Kepala SMKN 1 Indramayu, Yayat Hidayat mengungkapkan, sebagai industri kreatif, kompetensi keahlian animasi memiliki peluang menjanjikan di dunia industri. Sehingga, pihaknya fokus mengembangkan kompetensi keahlian tersebut di sekolah.
“Selain karena bergerak di industri kreatif, animasi memiliki peluang (ke depan) karena fleksibilitasnya,” tuturnya saat dihubungi, Jumat (30/7/2021).
Baca Juga : DPD RI Mengapresiasi Pelaksanaan PPDB Jawa Barat 2021
Pengerjaannya, menurut Yayat, tidak terpaku di satu ruangan karena bisa dikerjakan di mana saja selama alat memadai dan terhubung koneksi. “Dengan kondisi pandemi saat ini, peluang animasi bahkan semakin besar,” katanya.
Upaya peningkatan tersebut pun terlihat dari kerja sama yang dilakukan dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan PT Komata Indonesia, perusahaan animasi terbesar di Indonesia.
Kerja sama tersebut memberikan kesempatan kepada siswa SMKN 1 Indramayu untuk ikut memproduksi animasi populer Indonesia, yaitu “Adit Sopo Jarwo The Movie”.
“Proyek animasi KUmata sebagian dikerjakan oleh siswa tanpa harus berada di lokasi (secara daring). Jadi, teaching factory-nya pun sudah jalan,” ujarnya.
Baca Juga : PPDB 2021 Jawa Barat Memang JUARA
Peningkatan pun dilakukan melalui pengadaan alat untuk studio animasi di sekolah. “Jika disebut ideal mungkin masih perlu waktu, tapi semua keperluan dasar sudah terpenuhi. Kebutuhan untuk pembuatan animasi dua dimensi dan tiga dimensi pun sudah ada,” ungkapnya.
Lihat Juga : Kadisdik: PLS Harus Jadi Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter
Sebab, lanjut Yayat, sebagai pendidik, ini adalah upaya untuk memberikan yang terbaik bagi siswa. Ia pun mengajak seluruh siswa Jawa Barat untuk terus berkreasi, berkarya, dan berinovasi. “Jangan kalah dengan kondisi. Tetap semangat, jangan jadikan pandemi sebagai faktor penghambat,” ajaknya. (Dadan/Hms)