DJABARPOS.COM, Bandung – Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi turut menjadi bagian yang ikut diimplementasikan ke dalam sebuah bangunan sekolah salah satunya Lift atau Elevator.

Lift atau Elevator adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai.

Bagi sebagian orang, memasang lift di sekolah masih dianggap sebagai hal yang mewah dan modern. Namun, fasilitas lift di sekolah pada hakikatnya berfungsi untuk membantu mobilitas naik-turun para guru dan murid yang memiliki masalah medis.

Demikian disampaikan Kepala Sekolah SMAN 4 Bandung Hj. Teti Ismayati, S.Pd., M.Kim., dalam acara peresmian Elevator atau Lift Sekolah yang diberikan oleh para alumni SMAN 4 Bandung Jawa Barat, Jum’at (07/07/2023).

Teti mengungkapkan fasilitas lift di sekolahnya untuk memudahkan akses siswa yang berkebutuhan khusus, dan Guru yang terkendala dengan kakinya.

“Fasilitas lift, untuk memudahkan murid kebutuhan khusus dan guru yang menggunakan kursi roda, karena kakinya diamputasi, juga ada beberapa guru yang lututnya terkendala, sehingga apabila mengajar di lantai 2 dan 3, sedikit kesulitan karena menaiki tangga,” ucap Teti.

“Biaya pembangunannya 100 persen dari para almamater yang ingin menyumbangkan hartanya, dan juga ada bantuan dari orangtua siswa,” imbuhnya.

Ketua panitia pembangunan Tantri Salantina, SE mengatakan, pemberian sumbangan ini sebagai bentuk kecintaan para alumni SMAN 4 Bandung kapada sekolahnya.

“Elevator atau Lift ini hasil sumbangan dari para alumni mulai dari anggkatan 1964 sampai 2017 dan sumbangan dari para orang tua siswa,” ungkapnya.

Hadir dalam acara itu Alumni SMAN 4 Bandung diantaranya Letjend TNI Arif Rahman, M.A yang sekarang menjabat Komandan Kodiklat TNI AD, Marsma TNI Yudi Bustami, S.Sos yang sekarang menjabat Kepala Staf Garnisun Tetap (Kasgartap) II Bandung, Mayjend TNI (Purn) Saiful Rahman. M.A dan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMA Kota Bandung Dr Andang Segara M.MPd serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.

Dalam sambutanya Letjend TNI Arif Rahman, M.A mengaku, bahwa dirinya masih mengingat bermain Volly dilapangan SMAN 4 dan menjadi juara lomba Volly antar sekolah se-Kota Bandung.

“Dulu saya berkeinginan menjadi seorang pengajar karena orang tua saya seorang pengajar juga, tapi selesai sekolah saya mencoba daftar ke akademi militer dan alhamdulilah berhasil,” ujarnya.

Suasana haru mewarnai peresmian Elevator atau Lift saat Dra Cucu Juarsih salah satu guru yang harus rela kehilangan kakinya dan di amputasi karena penyakit diabetes menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya untuk para almamater SMAN 4 Bandung. Dengan adanya Elevator atau Lift ini dirinya merasa bersemangat lagi karena selama ini hanya bisa mengajar di lantai paling bawah.

“Disisa pengabdian saya ke negara dan sekolah yang tinggal dua tahun lagi, akhirnya saya bisa mengajar lagi dilantai dua dan tiga,” katanya.(Arsy)