DJABARPOS.COM, Jakarta – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, membuka pertemuan Roundtable Meeting (RTM) dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Persatuan Emirat Arab (PEA), Suhail Mohamed Al Mazrouei, pada tanggal 30 Januari. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono menekankan pentingnya memperkuat kerja sama bilateral antara kedua negara serta menindaklanjuti berbagai kesepakatan yang telah dicapai sebelumnya.
“Arahan dari Presiden RI sangat jelas. Kami ingin memastikan bahwa kemitraan antara Indonesia dan PEA dapat terus berkembang secara lebih konkret, serta kesepakatan yang telah diraih pada tahun sebelumnya dapat segera diimplementasikan,” ujar Menlu Sugiono.
Menlu Sugiono juga menyoroti pentingnya menciptakan tata kelola bisnis yang baik dan menghilangkan hambatan birokrasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. “Birokrasi seringkali menjadi kendala. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia akan berupaya memfasilitasi terciptanya ekosistem yang kondusif dan memadai untuk menjalankan rencana yang telah disusun,” tegasnya.
Menlu Sugiono mengapresiasi besarnya jumlah delegasi PEA yang hadir dalam pertemuan tersebut. “Kehadiran delegasi PEA dalam jumlah besar mencerminkan komitmen kuat mereka terhadap hubungan bilateral dengan Indonesia,” ujarnya.
Beberapa bidang kerja sama bilateral yang menjadi fokus kedua negara sejalan dengan prioritas Pemerintah Indonesia, di antaranya energi terbarukan, ketahanan pangan, hilirisasi industri, dan industri pertahanan. Kedua menteri sepakat untuk mempercepat implementasi berbagai program yang telah disepakati guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di kedua negara.
Delegasi PEA yang dipimpin oleh Menteri Suhail terdiri dari 48 orang, menjadikannya salah satu delegasi terbesar dari PEA yang melibatkan perwakilan pemerintah dan sektor bisnis. Sementara itu, delegasi Indonesia melibatkan Wakil Menteri BUMN, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, serta pejabat dari berbagai kementerian dan lembaga terkait seperti Badan Pangan Nasional, BPKH, dan INA. Turut hadir pula direksi dari sejumlah perusahaan terkemuka seperti PT Pertamina, PT PLN, PT Inalum, PT DI, PT Pindad, PT PAL, PT LEN Railway Systems, InJourney, Infoglobal, SinarMas, serta perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. (Arsy)