DJABARPOS.COM, Jakarta – Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan mengungkapkan empat nama jenderal bintang tiga yang masuk bursa wakapolri menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono.
Empat nama jenderal itu adalah Kabaharkam Mabes Polri Komjen Fadil Imran, Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, Kalemdiklat Polri Komjen Purwadi Arianto, dan Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri masuk dalam bursa wakapolri.
“Ada Pak Purwadi, kemudian Pak Fadil, Pak Dofiri, juga nama-nama yang kita dengar Pak Kabareskrim, itu kita dengar,” ujar Trimedya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP itu memiliki kriteria sendiri bagi sosok yang menempati posisi Wakapolri.
Pertama, kata dia, wakapolri nantinya sosok yang bisa bersinergi dengan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo. Trimedya berharap wakapolri baru nantinya bisa membantu Kapolri untuk melakukan reformasi kultural di internal Korps Bhayangkara.
“Persoalan reformasi kultural di polri ini masih jauh dari harapan ya, padahal anggaran yang dikucurkan kepada mereka, alutsista yang diberikan pada mereka, peralatan-peralatan termasuk kesejahteraan kan sudah luar biasa,” kata dia.
Kriteria kedua, Trimedya berharap wakapolri baru nantinya bisa diberikan otoritas seperti mengawasi penanganan perkara di tingkat Mabes Polri, Polda, hingga ke level Polres.
Ia juga berharap wakapolri baru perlu berkeliling ke daerah dalam mengawasi penegakan hukum dan memberikan rekomendasi kepada Kapolri.
“Karena di kepemimpinan Pak Sigit ini tantangan Polri luar biasa beratnya menurut saya,” kata dia.
Sementara kriteria terakhir, ia berharap wakapolri selanjutnya bisa menjaga netralitas seluruh anggota Polri pada Pemilu 2024.
“Yang paling berat bagi Polri adalah nanti 2024 itu menjaga netralitas. Jangan sampai Polri keseret ke kanan ke kiri, begitu,” kata dia.
Wakapolri saat ini, Komjen Gatot Eddy Pramono akan memasuki masa pensiun pada akhir bulan Juni ini karena akan genap berusia 58 tahun. Sampai saat ini Mabes Polri belum mengumumkan pengganti Gatot Eddy yang memasuki masa pensiun.(Nino/Arsy)