DJABARPOS.COM, Bandung – Kantor Wilayah Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) Jawa Barat memberikan perhatian khusus pada kasus kekerasan kepada wartawan yang terjadi di Subang.
Hadi Hadrian (46), wartawan hadejabar.com, dikeroyok saat melakukan liputan di Desa Sukahurip, Cijambe, Kamis (9/4/2025). AKibatnya, Hadi mengalami patah tulang hidung dan lebam pada bagian tubuh lainnya.
“Sebagai bentuk tanggung jawab dan amanat dari Undang-Undang Dasar 1945, Kanwil Kemenham Jawa Barat hadir terhadap korban yang diduga mendapatkan pelanggaran hak asasi manusia. Kami siap menjadi garda terdepan untuk menegakkan HAM untuk warga negara Indonesia, Khususnya di Jawa Barat,” kata Kepala Kanwil Kemenham Jawa Barat, Hasbullah Fudail, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/4/2025).
Hasbullah Fudail memaparkan, pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk menangani kasus ini pada Jumat (11/4/2025).
Pertama, meminta keterangan dan informasi atas permasalahan tersebut kepada pihak korban dan keluarga korban. Kedua, meminta keterangan dan informasi atas permasalahan tersebut kepada pihak Kepolisian Resor Subang.
Langkah-langkah dan respons yang dilakukan oleh Kanwil Kemenham Jawa Barat terhadap kasus kekerasan jurnalis di Subang merupan bentuk dari pelaksanaan kewajiban pemerintah dalam pelaksanaan penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya, Hadi menjadi korban pengeroyokan oleh delapan orang saat hendak meliput kandang ayam ilegal di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Rabu (9/4/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut, Hadi mengalami luka serius. Hidungnya patah dan dadanya dipenuhi memar akibat pukulan bertubi-tubi.
Hadi mengungkapkan, ia bersama rekannya datang ke lokasi untuk meminta keterangan dari pihak manajemen kandang ayam. Ini merupakan kunjungan keduanya ke lokasi tersebut.
“Saya kembali ke lokasi untuk meminta konfirmasi dari manajemen, karena mendapat informasi bahwa kandang ayam ini beroperasi secara ilegal selama tiga tahun. Sebelumnya saya hanya sempat bertemu penjaga,” ungkap Hadi.
Namun, saat tiba dan memarkirkan mobil, ia diadang oleh mobil mewah berwarna hijau yang diduga milik pemilik kandang. Hadi kemudian digiring ke bawah kandang ayam. Saat sedang berbincang, tiba-tiba sekelompok pria langsung mengeroyoknya.
“Padahal saya hanya ingin menanyakan soal izin kandang ayam petelur yang jumlahnya sekitar 30 ribu ekor. Tapi saya malah dikeroyok,” ucapnya. (**)