DJABARPOS.COM, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Kick Off Festival Kurikulum Merdeka 2024 bersama dengan Penggerak Komunitas dan juga perwakilan peserta terpilih Potret Cerita Kurikulum Merdeka dan Cerita Kurikulum Merdeka 2023.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Kemendikbudristek untuk menyampaikan informasi terkait rangkaian kegiatan Festival Kurikulum Merdeka 2024 yang dilaksanakan mulai April hingga Juni 2024.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Aswin Wihdiyanto, menyampaikan bahwa salah satu bagian penting dalam proses belajar menerapkan Kurikulum Merdeka adalah semangat berbagi refleksi dan praktik baik dari sesama pendidik, murid dan orang tua.
Aswin menambahkan, bahwa Festival Kurikulum Merdeka ini penting untuk menjadi wadah berbagai praktik baik yang dibagikan para guru, orang tua dan juga murid. “Festival ini merupakan ruang belajar dan berbagi sebagai sumber semangat dan inspirasi untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan selangkah demi selangkah,” terang Aswin dalam sambutannya, Selasa (7/5).
Eka Nurviana Fatmawati, sebagai salah satu peserta terpilih Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2023 dari kategori guru menyampaikan penerapan Kurikulum Merdeka di sekolahnya, SDN Butuh 1 Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.
“Berbagai pembelajaran yang disampaikan ke murid pun disesuaikan dengan kebutuhan murid dan kondisi satuan pendidikan. Sekolah saya yang berlokasi di desa pun bisa menyesuaikan pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka,” jelas Bu Eka.
Senada dengan Eka, Rosyida, perwakilan orang tua murid yang karyanya juga terpilih pada Cerita Kurikulum Merdeka 2023 turut memberikan gambaran sederhana dan bermakna tentang peranan orang tua dalam mendampingi anaknya belajar dengan Kurikulum Merdeka.
Melihat geliat di berbagai titik, Kemendikbudristek mengundang semua pihak yang memiliki kepentingan dalam pendidikan, termasuk para pegiat pendidikan, orang tua, dan murid untuk bersatu dalam upaya menciptakan pembelajaran berkualitas bagi semua melalui Kurikulum Merdeka.
Festival Kurikulum Merdeka menjadi momentum penting di mana berbagai komunitas hadir untuk membuka peluang kerja sama yang luas dalam mencapai tujuan tersebut.
Sementara itu, perwakilan MomAcademy, Widya, menegaskan bahwa peran orang tua menjadi penting dalam upaya mewujudkan pembelajaran berkualitas bagi murid, sehingga kegiatan kumpul komunitas Festival Kurikulum Merdeka ini menjadi relevan bagi penggerak komunitas untuk membuka peluang kolaborasi yang sesuai kebutuhan.
“Bergerak sendiri akan berat dan saat pemerintah membuka peluang kolaborasi dengan komunitas maka upaya gotong royong ini bisa berkelanjutan. Tidak bisa hanya pemerintah yang menggerakkan. Dengan lingkaran terdekat komunitas kita, maka akan dapat membantu menyampaikan pesan ini ke masyarakat yang lebih luas lagi,” tambah Widya.
Dari sisi murid, perwakilan Ikatan Alumni Duta SMA, Tyas Fatih Patria, mengatakan bahwa gotong royong dengan berbagai komunitas ini menjadi ruang saling belajar, berbagi dan urun rembuk untuk mendukung penyelenggaraan Festival Kurikulum Merdeka.
“Kami sangat senang dengan forum ini karena memberikan kesempatan bagi para komunitas untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan harapan dapat saling berkolaborasi dalam menunjukkan ide dan kreativitasnya di ajang Festival Kurikulum Merdeka,” terang Fatih.(Arsy)