DJABARPOS.COM, Sidoarjo – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan dengan menekankan penguatan karakter melalui pembelajaran mendalam (deep learning) yang inklusif. Sejalan dengan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, meresmikan gedung baru SMP dan SMA Raudlatul Jannah di Sidoarjo pada Sabtu (8/2).
Acara peresmian ini dihadiri oleh tokoh pendidikan, pejabat daerah, serta masyarakat setempat. Perguruan Islam Raudlatul Jannah, yang berdiri sejak 1998, kini telah berkembang menjadi institusi pendidikan lengkap mulai dari kelompok bermain hingga SMA, termasuk homeschooling dan pusat tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus.
Dalam sambutannya, Menteri Mu’ti mengapresiasi Yayasan Pendidikan dan Dakwah Raudlatul Jannah atas dedikasinya dalam membangun fasilitas pendidikan yang mandiri dan berkualitas. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menciptakan pendidikan yang bermutu.
“Semoga gedung yang kokoh ini melahirkan generasi yang kuat, beriman, dan bertakwa, sehingga mampu meneruskan perjuangan para pendiri bangsa,” ujar Menteri Mu’ti setelah menandatangani prasasti peresmian.
Untuk mencetak generasi yang cerdas, kuat secara jasmani dan rohani, Kemendikdasmen menerapkan kebijakan penguatan karakter dalam berbagai aspek pendidikan.
“Kami memasukkan dua muatan baru dalam Program Profesi Guru, yaitu bimbingan konseling dan pendidikan nilai di semua mata pelajaran, termasuk olahraga yang menanamkan sportivitas,” jelasnya.
Menurutnya, pendidikan harus membentuk manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945. Lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam menumbuhkan karakter unggul pada anak.
Senada dengan itu, Ketua Yayasan Raudlatul Jannah, Nur Hidayat, menyampaikan harapannya agar pendidikan yang diberikan semakin berkualitas. “Semoga kami terus bersemangat dalam mencetak generasi unggul,” ujarnya.
Usai peresmian, Menteri Mu’ti melanjutkan kunjungan kerja ke SMK Mutia Ngoro. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa Kemendikdasmen berkomitmen menyediakan layanan pendidikan berkualitas bagi semua warga negara, tanpa memandang latar belakang ekonomi, suku, atau agama.
“Pendidikan yang berkualitas bukan hanya meningkatkan SDM, tetapi juga harkat dan martabat bangsa sebagai negara besar,” tegasnya.
Menteri Mu’ti juga mengajak seluruh pemangku kepentingan—pemerintah daerah, sekolah, orang tua, dan masyarakat—untuk berkolaborasi dalam membangun generasi berkarakter kuat. Salah satu upaya yang digalakkan adalah kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang mencakup kebiasaan bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, bersosialisasi, dan tidur cukup.
“Seseorang bisa mencapai cita-cita besar jika memiliki kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Implementasi kebijakan pendidikan yang efektif memerlukan dukungan ekosistem yang baik. Menteri Mu’ti mengajak para murid dan orang tua untuk terbuka terhadap kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan berkomunikasi dengan sekolah atau dinas pendidikan setempat.
“Kami akan memfasilitasi kendala tersebut dengan musyawarah dan pendekatan restorative justice bagi guru, kecuali untuk kasus serius seperti pelecehan seksual atau kriminalitas berat. Mari kita bersama-sama memastikan pendidikan anak-anak adalah yang terbaik,” ajaknya.
Kepala SMK Mutia Ngoro, Ednan Rudianto, menegaskan komitmen sekolah dalam mencetak lulusan yang siap kerja. “Keunggulan yang berkelanjutan akan meningkatkan kualitas lulusan kami melalui lebih banyak praktik di dunia nyata,” ujarnya.
Dengan berbagai kebijakan dan sinergi semua pihak, Kemendikdasmen optimistis dapat mewujudkan pendidikan yang bermutu dan karakter yang kuat bagi generasi masa depan. (Arsy)